Skripsi adalah hal paling
menakutkan? Bagi beberapa kalangan akan menjawab, iya. Apalagi bagi mahasiswa
semester tua dan menuju abadi, skripsi bisa jadi momok yang lebih menyeramkan
ketimbang ibu-ibu naik motor matic di jalan, atau ngadepin cewek lagi PMS (proses
menjadi singa).
Kita, sebagai mahasiswa atau yang
pernah jadi mahasiswa pasti kenal dong yang namanya skripsi. Entah kenalan
langsung alias sudah mulai ngerasain bagaimana perjuangan menulisnya atau yang masih
berangan-angan tentangnya. Secara umum, skripsi adalah karya ilmiah wajib, yang
harus dilakukan dan diciptakan oleh seorang mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana.
Skripsi biasanya mengikuti metode penelitian tertentu sesuai dengan bidang
keahlian yang kita tempuh. Hampir semua jurusan di seluruh kampus di Indonesia menggunakan
skripsi sebagai tugas akhir untuk kelulusan.
Sedikit menjauh dari definisi
aslinya. Mahasiswa yang lagi ngerjain skripsi memiliki cara sendiri memandang
skripsi. fenomena yang muncul adalah memberikan arti baru bagi skripsinya masing-masing, misalnya:
“Skripsi adalah
sajak tak bertuan yang mengirimku dari kenyamanan menuju ketidakpastian,” Tulis
seorang penyair.
“Skripsi
adalah bait-bait pusisi tak beraturan berisikan teori yang menunggu untuk
diselesaikan,” Puisi Faisal B.P.
“Skripsi adalah alasan yang sering bikin stress,
susah tidur nyenyak, bikin putus, bikin yang kurus semakin kurus,” tulis
Maba (mahasiswa abadi)
“skripsi
hanyalah omong kosong. Saya tak mengerti kenapa harus ada skripsi?” Ucap,
seorang mahsiswa yang skripsinya dicoret-coret dosen pembimbing.
Ungkapan-ungkapan seperti ini pernah
bahkan sering kita dengar di sekeliling kita. Bahkan ada yang 'memaki' dan 'mengumpat' skripsi. Padahal skripsi tidak akan selesai sendiri. Lebih buruknya, ada yang ‘membeli’ skripsi demi lulus
cepat. Praktek jual beli skripsi? “Praktek usang yang merusak mental
berpikir kita. Memaksa ‘pisau’ otak kita tumpul sesaat. Memberikan beban etik
terhadap sebuah karya”.
Fenomena jual beli skripsi ini, penulis tanggapi
sebagai ungkapan kegelisahan dari para mahasiwa. Mereka takut tidak
lulus-lulus. Sedangkan teman seangkatannya sudah pada lulus, bekerja atau
menikah. Kegelisahan ini bertumpu pada mindset yang terbangun bahwa skripsi
adalah hal sulit. Teka-teki tak terpecahkan atau banyak alasan lain yang
sebenarnya otak kita ‘create’ dari pengalaman dan cerita-cerita.
FYI: Dua tahun yang lalu,
Indonesia menyumbang empat persen sarjana berusia 25-34 tahun dari 129 juta
mahasiswa di seluruh negara G-20. So, Jika kamu kelar ngerjain skripsi, kamu akan jadi bagian dari jutaan sarjana tersebut. Anda bisa, anda pasti bisa ! Hal
pertama yang perlu dilakukan:
Buang pikiran negatif tentang
skripsi, kerjakan dulu !
Nulis dulu, nikmati dulu
prosesnya kamu akan temukan caranya dengan sendiri. Otak manusia akan terus
bekerja dengan baik ketika ia terbuka dengan hal baru, tindakan baru, dan cara
pandang yang positif. Einstein berkata “manusia bisa melakukan sesuatu yang
lebih besar dengan anugerah otak yang dimilikinya, mereka tidak sepenuhnya
menggunakan seluruh kemampuan tersebut,”.
Jika kita sudah mengerjakan dan
menemui kebuntuan. Berhenti sejenak, refresh dan hibur diri. Jangan pakai logika
terbalik, refreshing terus baru skripsi. Samakin lama kelar skripsi
kita. Belajar dari Teman kita, yang bisa menyelesaikan skripsi dengan cara
pandang positif. Keyakinan yang ditindaklanjuti dengan usaha.
Bertemu ‘Masalah’ ? Jangan
Menyerah dulu
‘Bakat adalah ketika kita tidak menyerah’
sebuah jargon dari iklan. Unik dan sangat pas bagi kita ketika bertemu dengan
masalah yang berkaitan dengan penulisan skripsi. Dosen gak bisa ditemui,
proposal ditolak, skripsi di corat-coret, gagal penelitian lapangan, hasil
penelitian tidak sesuai hipotesa dll. Kadang, ini yang membuat orang males
melanjutkan apa yang dia mulai. Masalah eksternal lain, seperti berantem dengan
pacar, masalah sama temen, kerjaan, putus cinta, dsb. Kadang bikin mood
hilang. Tapi jangan menyerah dulu. Bersabar dan selesaikan dengan bijak.
Kembali lagi, kalau kita ketemu ‘tembok’
berhenti sejenak, refresh dan kerjakan lagi. Setelah kesusahan ada kemudahan,
setelah hujan turun ada pelangi, sesudah gelap terbit terang. Fokus berusaha, pasti
kamu selesaikan apa yang kamu mulai.
Perlukah Konsultan Skripsi?
Seseorang tidak diciptakan untuk
tahu segalanya. Kita unik, berbeda dari satu dan satu lainnya. Seekor ikan
tidak akan mampu memanjat sebuah pohon. Jika kita memang ketemu deadlock skripsi kita. Tidak ada salahnya kita get outside dan
bertanya pada yang lain. Dosen pembimbing adalah jalan utama, namun dengan
kesibukannya, sulit ditemui secara intens. Kita bisa beralih ke
teman, kerabat, atau jasa konsultan lain. Ketimbang kita membeli skripsi cara
ini lebih beretika dan berkelas.
Layaknya sebuah bimbel bagi
pelajar SMP/SMA. Konsultasi tentang skripsi merupakn cara efektif ditengah kebingungan
kita saat mengerjakannya. Solusi yang awalnya sulit, akan sedikit berkurang
karena ada bantuan pemikiran dari orang lain. Simpel ‘kamu tidak sendiri
menghadapi masalah’. Berbeda dengan jasa jual beli skripsi, konsultan
skripsi hadir memberikan cara yang lebih elegan. Mengedepan proses ketimbang
cara instan tak beretika. Menghadirkan cara menanti senja sore, dengan
penghargaan terhadap kerja pikiran.
Dengan berkonsultasi, kita ikut
aktif dalam berpikir. Saling bertukar pikiran, menuangkan ide dan pemecahan
masalah. Kita gak perlu membuang uang banyak untuk membeli ketidakpastian
skripsi yang dikerjakan orang lain. Seorang sahabat lama mengatakan ’nilai
cukup dari hasil usaha bdengan kejujuran dan etika, sangat lebih berharga dari nilai
A dari hasil yang tidak halal tak bertetika’. Proses yang mendewasakan kita. Instan
tak pernah lebih baik.
Cara cepat selesaikan skripsi; Buang
segala konsep negatif skripsi di pikiran kita, Kerjakan skripsi dengan usaha
dan keyakinan. Ketemu ‘tembok’ masalah, berhenti sejenak dan beristirahat
sebentar refresh pikiran. Ketemu kesulitan lebi, konsultasikan. Ulangi
dan tanamkan dalam hati, implementasikan dalam tindakan. Setelah skripsi
selesai, kamu bisa bercerita kemudian tentang proses berjuang dan berbagi
pada teman; SKRIPSI PASTI BERLALU Kawan!


